1. Prosedur dan Proses Psikodiagnostik
Prosedur Pelaksanaan Pemeriksaan Psikodagnostik
a. Mengetahui maksud dan tujuan kedatangan klien yang membutuhkan pemeriksaan psikologis.
b. Melakukan pengamatan individual terhadap klien yang datang untuk pemeriksaan psikologis. Langkah ini amat penting,mengingat bahwa profesi psikolog hanya berhubungan dengan klien yang bermasalah tetapi masih dalam kategori normal. Klien yang sudah sakit jiwa menjadi wewenang psikiatri.
c. Mendengarkan keluhan-keluhan klien merupakan tugas utama bagi psikolog atau konselor. Klien akan merasa lega jika tegangan jiwanya di kemukakan kepada konselor. Langkah ini merupakan awal treatment bagi klien.
d. Melakukan pengamatan psikologis untuk mengumpulkan data mengenai klien.
e. Mengadakan diagnose.
f. Menentukan pronogse,yakni meramalkan (prediksi)terhadap kemungkinan-kemungkinan kemajuan klien.
g. Menentukan langkah-langkah treatment, yakni langkah-langkah perbaikan atau penyembuhan jika ada bentuk-bentuk ganguan dan juga kemunginan preventifnya.
Prosedur Pemeriksaan Psikologis.
a. Persiapan (preparation) atau perencanaan prosedur pengumpulan data, yakni suatu fase psikolog mempelajari problem subjek (klien), juga menentukan prosedur atau teknik yang di pakai untuk mengumpulkan data klien.
b. Memasukkan (input) atau pengumpulan data hasil asemen, ialah proses yang di pakai untuk mencari data-data yang di butuhkan dari diri klien dengan memekai beberapa teknik atau cara.
c. Pengolahan data (processing data) dan merumuskan hipotesis dari individu, ialah proses interprestasi data yang di peroleh, mengorganisir dalam menganalisisnya.
d. Menyusun laporan adalah penyampaian hasil psikodagnose atau mengkomunikasikan hasil pemeriksaan psikologis,ialah proses yang di lakukan untuk menyampaikan hasil analisis data dari klien.
2. Metode dan Teknik Dalam Psikodiagnostik
Metode dan Teknik Observasi
Observasi selalu di lakukan dalam setiap pemeriksaan psikologis atau proses psikodiagnostik. Berbeda dengan pengamatan sehari-hari, observasi mempunyai tujuan yang jelas dan mengikuti prosedur yang sistematis (melalui proses pencatatan –mengambil keputusan.
Tujuan Observasi adalah untuk:
a. Melakukan asesment
b. Mengetahui kekuatan dan kelemahan klien yang selanjutnya,dapat di pergunakan sebagai dasar melakukan treatment
c. Sebagai dasar untuk mengevaluasi apakah treatment yang di lakukan berdampak positif atau justru berdampak negative pada klien.
Untuk pengamat pemula sebaiknya melakukan pencatatan dengan teliti dan tidak secara langsung melakukan interprestasihasil pengamatan,agar tidak salah dalam mengambil kesimpulan. Banyak metode pencatatan dan yang sering di gunakan dalam observasi baik untuk keperluan penelitian maupun untuk keperluan klinis, pemerksaan psikologis. Untuk keperluan pemeriksaan psikologis biasanya pencatatan di lakukan secara naratif,cek-list atau melalui rekaman.
Pada umumnya;observasi dapat di lakukan dalam beberapa situasi, antara lain:
a. Situasi natural (di rumah,sekolahan)
b. Situasi laboratorium
c. Situasi khusus
Setting ini harus di perhatikan sebab mempengaruhi klien. Ketika observer melakukan interprestasi di harapkan mempertimbangkan di mana dan dalam situasi apa observasi di lakukan. Metode ini banyak mengandung kekuatan (antara lain :bisa mendapatkan data yang tidak dapat di ungkap melalui testing ataupun wawancara) dan kelemahan (antara lain subjektivitas pengamat).
Proses Wawancara :
Wawancara berbeda dengan percakapan biasa.Namun percakapan biasa tingkat spontanitasnya lebih tinggi, tidak formal, dan tidak terstruktur. Dalam setiap wawancara ada beberapa proses yang di lalui:
a. Memulai Wawancara:
- Untuk memahami masalah, menentukan target, kemungkinan keberhasilan dan kegagalan, prosedur yang akan diteliti.
- Pewawancara bertanya dan mendengarkan.
b. Menyiapkan Klien untuk Asesment
- Memberikan pengantar tentang proses selanjutnya, persiapan kontrak.
c. Pengkhususan Masalah
- Mengarahkan pada masalah yang akan diselesaikan
d. Redifinisi Masalah
- Pengertian kembali masalah klien
e. Menuju ke Asesment yang Lebih Luas
- Mengambil hubungan antara masalah yang dihadapi dengan area masalah lain, misalnya lingkungan fisik, budaya, hubungan sosial.
f. Mengakhiri Wawancara
- Memberikan ringkasan informasi yang diperoleh, menggali informasi tambahan yang masih dibutuhkan, kemungkinan intervensi.
Pengertian Anamnese
Adalah menanyakan atau tanya jawab yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi klien dan merupakan suatu komunikasi yang direncanakan.
Tekhnik Anamnese
Dalam berkomunikasi ini, perawat atau psikolog mengajak klien dan keluarga untuk bertukar pikiran dan perasaannya yang diistilahkan dengan tekhnik komunikasi terapeutik. Teknik tersebut mencakup ketrampilan secara verbal maupun non verbal, empati dan rasa kepedulian yang tinggi. Teknilk verbal meliputi pertanyaan terbuka maupun tertutup menggali jawaban dan menvalidasi respon klien. Teknik non verbal meliputi mendengarkan secara aktif, diam, sentuhan, dan kontak mata. Mendengarkan secara aktif merupakan suatu hal yang perlu dilatih.
Pengertian Analisis dokumen pribadi
Adalah metode yang mempergunakan bahan-bahan yang berwujud tulisan mengenai kehidupan subjek yang diselidiki, yang dibuat oleh si subjek sendiri.
Teknik-teknik analisis dokumen:
a. Buku harian
Buku harian ini ditulis oleh seseorang biasanya berisikan hal-hal yang bersifat pribadi dan biasanya dianggap rahasia oleh yang bersangkutan namun apabila psikolog pandai menempatkan buku harian secara wajar kiranya akan sangat besar manfaatnya untuk pengambilan keputusan dalam psikodiagnostik.
b. Moto Otobiografi
Yaitu biografi yang ditulis sendiri oleh subjek yang bersangkutan dengan demikian maka analisa dan interpretasi mengenai data ini lebih membutuhkan pengehatahun-hati lagi.
c. Case History
Case History sebenarnya penggunaan berbagai sumber biografis dan masa lampau untuk keperluan analisa suatu gejala. Makin lengkap data-data mengenai masa lampau si subjek akan makin tepat diagnosis yang dibuat atas dasar data-data tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar